Seks di usia pertengahan
dimulai saat kita memasuki usia 40 th. Dimana saat itu kita masuk dalam proses
aging, seseorang dalam proses aging akan mengalami penurunan fungsi organ tubuh
termasuk fungsi seksual. Aging diklasifikasikan dalam 2 bagian :
Pertama,
aging yang normal ( fisiologis ; dalam istilah medis ).
Kedua, aging yang
premature ( penuaan dini ). Premature aging banyak dipengaruhi oleh faktor
lingkungan misalnya polutan, gaya hidup / life style, dietnya, nutrisinya, apa
yang dikonsumsi, rokok, alkohol, obat-obatan,
narkoba, pola istirahatnya / tidurnya, penyakit-penyakit yang menyertai penuaan,
seperti : Diabetes Melitus, penyakit pembuluh darah, jantung, dan hipertensi, yg
biasanya memang muncul di usia pertengahan.
Jika seseorang bermasalah dalam
kehidupan seksnya, bukan hanya secara seksualitas saja ia bermasalah tapi juga
ada pengaruh gangguan organ tubuh lainnya. Midlife dihubungkan dengan
seksualitas, tidak boleh dipandang terlalu sempit, kita harus melihat segi
positifnya. Bahwa banyak faktor yang akhirnya mempengaruhi dan harus
diperhatikan dalam kehidupan seks.
Puber kedua hanya istilah
yang ada dalam masyarakat, jika kita menghubungkannya dengan kehidupan seks
yang terjadi di usia pertengahan, tetap harus memperhatikan beberapa faktor.
Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor fisik dan psikologi berpengaruh, kejenuhan juga
menjadi faktor yang mempengaruhi. Kejenuhan disebabkan hubungan seksual yang
dilakukan terlalu membosankan, tidak ada variasi. Masalah seksual di usia
pertengahan perlu memperhatikan respon seksual. Tahapan - tahapan pada respon
seksual yaitu : pertama exitment / adanya gairah - kebangkitan seksual – orgasme
- revolusi. Masalah umum yang sering terjadi di usia midlife adalah terjadinya
penurunan di semua fase. Namun tiap individu berbeda, tergantung pada life style
dan apakah orang tersebut mempunyai penyakit lain.
Keluhan pada wanita yang sering
muncul berkaitan dengan seksualitas di usia pertengahan adalah masalah gairahnya
yang menurun dan berkurangnya lubrikasi, tapi itu semua harus kembali dilihat
apakah ada kelainan penyakit seperti hipertensi, infeksi, diabet dan lain
sebagainya. Harus dicari masalah mendasarnya, bisa jadi faktor psikologinya
berpengaruh. Lain lagi pada pria, biasanya terjadi karena obesitas atau
kegemukan. Obesitas dapat mempengaruhi penurunan hormone testosterone yang
berdampak pada penurunan gairah seksual.
Memang ada perbedaan tahapan –
tahapan pada usia muda dengan tua. Pada wanita yang telah mengalami menoupause,
biasanya lubricantnya berkurang, disini peran suami dibutuhkan, suami harus
sabar hingga benar-benar dapat dilakukan penitrasi.
Menurut dokter Dyan, yang
setiap hari Selasa minggu kedua dan keempat mengisi program Kiat Sehat di AM
1278 Radio Antariksa, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Dengan
mengkomunikasikan semua hal dengan pasangan kita akan mengetahui apa keinginan
pasangan kita. Harga diri seorang pria dalam kehidupan seksnya sangat
berpengaruh. Peran istri dibutuhkan untuk mendukung suaminya, harus saling pengertian,
karena seks adalah life long learning, sepanjang hidup perlu belajar.
Ada sebuah penelitian tentang
aging, bahwa dengan mengurangi kalori sekitar 20 – 30 % kebutuhan akan
memperpanjang usia akan sekitar 20 – 30 %. Karena dengan mengurangi kalori dapat
mengurangi radikal bebas dan menambah antioksidan yang dapat menghambat aging
proses. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan antioksidan. Olahraga teratur paling
tidak 3 – 5 kali seminggu dengan memperhatikan frekuensi, intensitas, tipe /
jenis olahraga, dan durasinya usahakan 30 – 40 menit. Olahraga dapat
mempertahankan kekuatan, kelenturan dan daya tahan tulang dan otot. Berikan
tambahan suplemen jika merasa makanan sudah tidak berimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar